Sabtu, 13 Juli 2013

Mana yang lebih baik, menyembelih sapi melalui syariat Islam atau melalui pemingsanan?

Hasil penelitian 
Berikut tulisan dari makalah Danar Dono, S.Pt., M.P., Sekretaris Eksekutif LP.POM-MUI Provinsi DIY dan Dosen Fakultas Peternakan UGM Yogyakarta
Disadur dan diringkas dari tulisan Usman Effendi (Mahasiswa Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan Fakultas Peternakan, IPB). Majalah Peternakan dan Kesehatan Hewan, INFOVET

Tulisan ini ingin memberikan informasi terkait rasa sakit yang dialami pada sapi saat penyembelihan, manakah yag lebih animal walfare??
Metode menyembelih sapi dengan metode Islam adalah dengan memotong 3 jalan, yaitu jalan darah dalam hal ini Vena jugularis, jalan makanan yaitu esophagus dan jalan pernafasan yaitu trakhea. sedangkan penyembelihan cara barat, sapi sebelum disembelih dilakukan proses pemingsanan, sehingga saat penyembelihan sapi tidak sadar, tidak meronta-ronta yang tampaknya tanpa mengalami rasa sakit.
lalu manakah yang paling walfare??
 Penyembelihan menurut syariat Islam
setelah detik ke 6 EKG pada jantung merekam adanya aktifitas luar biasa dari jantung untuk menarik darah sebanyak mungkin dari seluruh tubuh dan memompanya keluar. hal ini merupakan refleksi gerakan

koordinasia ntara jantung dan sumsum tulang belakang. pada saat darah keluar melalui ketiga saluran yang terputus di bagian leher tersebut, grafik EKG tidak naik malah drop turun sampai ke zero level. hal ini diterjemahkan oleh peneliti ahli itu bahwa tidak ada rasa sakit sama sekali. Karena darah tertarik keluar dan terpompa oleh jantung keluar tubuh secara maksimal, maka dihasilkan healthy meat (daging yang sehat) yang layak dikonsumsi bagi manusia. jenis daging dari hasil penyembelihan ini sangat sesuai dengan Good Manufacturing Practise (GMP) yang menghasilkan healthy food.
Lalu bagaimana dengan penyembelihan cara barat?
Grafik EKG meningkat sangat tajam dengan kombinasi grafik EKG yang drop ke batas paling bawah. Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan rasa sakit yang luar biasa, sehingga jantung berhenti berdetak lebih awal, akibatnya jantung kehilangan kemampuan untuk mengalirkan darah dari seluruh organ tubuh, serta tidak lagi mampu memompanya keluar tubuh. karena darah tidak tertarik keluar tubuh secara maksimal, maka darah itu pun  membeku di dalam pembuluh darah dan daging, sehingga dihasilkan unhealthy meat, maka tidak layak dikonsumsi oleh manusia. Disebutkan dalam khazanah ilmu dan tekhnologi daging, bahwa timbunan darah beku (yang tidak keluar saat ternak mati) merupakan media yang sagat baik bagi tumbuh kembangnya bakteri pembusuk yang merupakan agen utama yang merusak kualitas daging.

Kejang dan meregangkan otot pada saat ternak disembelih bukanlah ekspresi rasa sakit. sangat jauh berbeda dengan anggapan kita sebelumnya. Hasil penelitian Prof. Schultz dan Dr. Hazim justru sebaliknya. Pisau tajam yang mengiris leher ternyata tidak menyentuh saraf rasa sakit. Meronta dan kejang otot merupakan ekspresi keterkejutan otot dan syaraf saja. karena grafik EKG tidak membuktikan juga tidak menunjukkan rasa sakit.

Jadi sekarang mau menyembelih pakai cara mana???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar